Malam, kali ini saya akan membahas tentang kepribadian seseorang. Tentunya kepribadian tiap orang unik dan berbeda - beda.
A. Pendahuluan
Pengertian Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain.
B. Latar Belakang
Mengenal kepribadian diri sendiri & tiap orang adalah salah satu cara / metode untuk bergaul & memahami pada lingkungan masyarakat, agar lebih berhati - hati juga dalam memilih pergaulan.
C. Maksud dan Tujuan
Mengenal & Memahami kepribadian diri sendiri & orang lain.
D. Alat dan Bahan
30-60 Menit
F. Uraian Kegiatan
G. Hasil yang didapat
Lebih mengerti pribadi & setiap watak & kepribadian setiap insan yang berbeda - beda dan cara menyikapinya.
H. Kesimpulan
Kesimpulan Setiap seseorang pasti memiliki Kepribadian masing-masing.
I. Referensi
![Image result for kepribadian](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtRfqCDGyTiwqtR94crEvcuYczNSnTz8TGcm7ZsebyyEGhKDPEj68XnExlT3IzA2x5O0iFA0Gz6CE6Ei5bNMuqqEDE-dsDr0meE99JT9PztaoehEu0yWcA0sNyT7z0jA5627WfAeEEur8g/s1600/makalah-kepribadian.jpg)
A. Pendahuluan
Pengertian Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain.
B. Latar Belakang
Mengenal kepribadian diri sendiri & tiap orang adalah salah satu cara / metode untuk bergaul & memahami pada lingkungan masyarakat, agar lebih berhati - hati juga dalam memilih pergaulan.
C. Maksud dan Tujuan
Mengenal & Memahami kepribadian diri sendiri & orang lain.
D. Alat dan Bahan
- Laptop/Komputer
- Akses Internet
- Snack kalau lapar (optional)
30-60 Menit
F. Uraian Kegiatan
Makna kepribadian menurut kehidupan sehari-sehari
Disamping
itu kepribadian sering diartikan sebagai ciri-ciri yang menonjol pada
diri individu, seperti kepada orang yang pemalu dikenakan atribut
“berkepribadian pemalu”. Kepada orang supel diberikan atribut
“berkepribadian supel” dan kepada orang yang plin-plan, pengecut, dan
semacamnya diberikan atribut “tidak punya kepribadian”.
Menurut Psikolog
Berdasarkan
psikologi, Gordon Allport menyatakan bahwa kepribadian sebagai suatu
organisasi (berbagai aspek psikis dan fisik) yang merupakan suatu
struktur dan sekaligus proses. Jadi, kepribadian merupakan sesuatu yang
dapat berubah. Secara eksplisit Allport menyebutkan, kepribadian secara
teratur tumbuh dan mengalami perubahan.
Kepribadian juga memiliki struktur
Kepribadian
sebagai organisasi tingkah laku dipandang Eysenck memiliki empat
tingkatan hierarki, berturut-turut dari hierarki yang tinggi ke hierarki
yang rendah :
- Hierarki tertinggi : Tipe/Supertraits, kumpulan dari trait, yang mewadahi kombinasi trait dalam suatu dimensi yang luas.
- Hierarki kedua : Trait, kumpulan kecenderungan kegiatan, koleksi respon yang saling berkaitan atau mempunyai persamaan tertentu. Ini adalah disposisi kepribadian yang penting dan permanen.
- Hierarki ketiga : Kebiasaan tingkah laku atau berpikir, kumpulan respon spesifik, tingkahlaku/pikiran yang muncul kembali untuk merespon kejadian yang mirip.
- Hierarki terendah : Respon spesifik, tingkahlaku yang secara aktual dapat diamati, yang berfungsi sebagai respon terhadap suatu kejadian.
Jika
dilihat dari hubungnnya dengan hierarki di atas, maka dapat disebutkan
bahwa antar bagian dari hierarki kepribadian tersebut terjadi interaksi
dan saling berpengaruh antar satu dengan yang lainnya.
Selain memiliki struktur Kepribadian juga memiliki Ciri dan Aspek-aspek
Para
ahli tampaknya masih sangat beragam dalam memberikan rumusan tentang
kepribadian. Dalam suatu penelitian kepustakaan yang dilakukan oleh
Gordon W. Allport (Calvin S. Hall dan Gardner Lindzey, 2005) menemukan
hampir 50 definisi tentang kepribadian yang berbeda-beda.
Aspek-aspek kepribadian, yang di dalamnya mencakup :
- Karakter yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika perilaku, konsiten tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat.
- Temperamen yaitu disposisi reaktif seorang, atau cepat lambatnya mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan yang datang dari lingkungan.
- Sikap; sambutan terhadap objek yang bersifat positif, negatif atau ambivalen.
- Stabilitas emosi yaitu kadar kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan dari lingkungan. Seperti mudah tidaknya tersinggung, marah, sedih, atau putus asa
- Responsibilitas (tanggung jawab) adalah kesiapan untuk menerima risiko dari tindakan atau perbuatan yang dilakukan. Seperti mau menerima risiko secara wajar, cuci tangan, atau melarikan diri dari risiko yang dihadapi.
- Sosiabilitas yaitu disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan interpersonal. Seperti : sifat pribadi yang terbuka atau tertutup dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.
Ciri-ciri :
Kepribadian yang sehat
- Mampu menilai diri sendiri secara realisitik; mampu menilai diri apa adanya tentang kelebihan dan kekurangannya, secara fisik, pengetahuan, keterampilan dan sebagainya.
- Mampu menilai situasi secara realistik; dapat menghadapi situasi atau kondisi kehidupan yang dialaminya secara realistik dan mau menerima secara wajar, tidak mengharapkan kondisi kehidupan itu sebagai sesuatu yang sempurna.
- Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik; dapat menilai keberhasilan yang diperolehnya dan meraksinya secara rasional, tidak menjadi sombong, angkuh atau mengalami superiority complex, apabila memperoleh prestasi yang tinggi atau kesuksesan hidup. Jika mengalami kegagalan, dia tidak mereaksinya dengan frustrasi, tetapi dengan sikap optimistik.
- Menerima tanggung jawab; dia mempunyai keyakinan terhadap kemampuannya untuk mengatasi masalah-masalah kehidupan yang dihadapinya.
- Kemandirian; memiliki sifat mandiri dalam cara berfikir, dan bertindak, mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri serta menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku di lingkungannya.
- Dapat mengontrol emosi; merasa nyaman dengan emosinya, dapat menghadapi situasi frustrasi, depresi, atau stress secara positif atau konstruktif , tidak destruktif (merusak)
- Berorientasi tujuan; dapat merumuskan tujuan-tujuan dalam setiap aktivitas dan kehidupannya berdasarkan pertimbangan secara matang (rasional), tidak atas dasar paksaan dari luar, dan berupaya mencapai tujuan dengan cara mengembangkan kepribadian (wawasan), pengetahuan dan keterampilan.
- Berorientasi keluar (ekstrovert); bersifat respek, empati terhadap orang lain, memiliki kepedulian terhadap situasi atau masalah-masalah lingkungannya dan bersifat fleksibel dalam berfikir, menghargai dan menilai orang lain seperti dirinya, merasa nyaman dan terbuka terhadap orang lain, tidak membiarkan dirinya dimanfaatkan untuk menjadi korban orang lain dan mengorbankan orang lain, karena kekecewaan dirinya.
- Penerimaan sosial; mau berpartsipasi aktif dalam kegiatan sosial dan memiliki sikap bersahabat dalam berhubungan dengan orang lain.
- Memiliki filsafat hidup; mengarahkan hidupnya berdasarkan filsafat hidup yang berakar dari keyakinan agama yang dianutnya.
- Berbahagia; situasi kehidupannya diwarnai kebahagiaan, yang didukung oleh faktor-faktor achievement (prestasi), acceptance (penerimaan), dan affection (kasih sayang).
Kepribadian yang tidak sehat
- Mudah marah (tersinggung)
- Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan
- Sering merasa tertekan (stress atau depresi)
- Bersikap kejam atau senang mengganggu orang lain yang usianya lebih muda atau terhadap binatang
- Ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku menyimpang meskipun sudah diperingati atau dihukum
- Kebiasaan berbohong
- Hiperaktif
- Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas
- Senang mengkritik/mencemooh orang lain
- Sulit tidur
- Kurang memiliki rasa tanggung jawab
- Sering mengalami pusing kepala (meskipun penyebabnya bukan faktor yang bersifat organis)
- Kurang memiliki kesadaran untuk menaati ajaran agama
- Pesimis dalam menghadapi kehidupan
- Kurang bergairah (bermuram durja) dalam menjalani kehidupan
Faktor-faktor Kepribadian :
- Faktor keturunan
Keturunan
merujuk pada faktor genetika seorang individu. Tinggi fisik, bentuk
wajah, gender, temperamen, komposisi otot dan refleks, tingkat energi
dan irama biologis adalah karakteristik yang pada umumnya dianggap,
entah sepenuhnya atau secara substansial, dipengaruhi oleh siapa orang
tua dari individu tersebut, yaitu komposisi biologis, psikologis, dan
psikologis bawaan dari individu.
- Faktor lingkungan
Faktor
lain yang memberi pengaruh cukup besar terhadap pembentukan karakter
adalah lingkungan di mana seseorang tumbuh dan dibesarkan; norma dalam
keluarga, teman, dan kelompok sosial; dan pengaruh-pengaruh lain yang
seorang manusia dapat alami. Faktor lingkungan ini memiliki peran dalam
membentuk kepribadian seseorang. Sebagai contoh, budaya membentuk norma,
sikap, dan nilai yang diwariskan dari satu generasi ke generasi
berikutnya dan menghasilkan konsistensi seiring berjalannya waktu
sehingga ideologi yang secara intens berakar di suatu kultur mungkin
hanya memiliki sedikit pengaruh pada kultur yang lain.
Sifat-sifat Kepribadian
Berbagai
penelitian awal mengenai struktur kepribadian berkisar di seputar upaya
untuk mengidentifikasikan dan menamai karakteristik permanen yang
menjelaskan perilaku individu seseorang. Karakteristik yang umumnya
melekat dalam diri seorang individu adalah malu, agresif, patuh, malas,
ambisius, setia, dan takut. Karakteristik-karakteristik tersebut jika
ditunjukkan dalam berbagai situasi, disebut sifat-sifat kepribadian.
Identifikasi kepribadian
- Myers-Briggs Type Indicator
Myers-Briggs
Type Indicator (MBTI) adalah tes kepribadian menggunakan empat
karakteristik dan mengklasifikasikan individu ke dalam salah satu dari
16 tipe kepribadian.
- Model Lima Besar
Myers-Briggs
Type Indicator kurang memiliki bukti pendukung yang valid, tetapi hal
tersebut tidak berlaku pada model lima faktor kepribadian -yang biasanya
disebut Model Lima Besar
Menilai kepribadian
Alasan
paling penting mengapa manajer perlu mengetahui cara menilai
kepribadian adalah karena penelitian menunjukkan bahwa tes-tes
kepribadian sangat berguna dalam membuat keputusan perekrutan. Nilai
dalam tes kepribadian membantu manajer meramalkan calon terbaik untuk
suatu pekerjaan.
Terdapat tiga cara utama untuk menilai kepribadian:
- Survei mandiri
- Survei peringkat oleh pengamat
- Ukuran proyeksi (Rorschach Inkblot test dan Thematic Apperception Test)
Sifat kepribadian utama yang memengaruhi perilaku organisasi
- Evaluasi inti diri
Evaluasi
inti diri adalah tingkat di mana individu menyukai atau tidak menyukai
diri mereka sendiri, apakah mereka menganggap diri mereka cakap dan
efektif, dan apakah mereka merasa memegang kendali atau tidak berdaya
atas lingkungan mereka.
- Machiavellianisme
Machiavellianisme
adalah tingkat di mana seorang individu pragmatis, mempertahankan jarak
emosional, dan yakin bahwa hasil lebih penting daripada proses.
- Narsisisme
Narsisisme
adalah kecenderungan menjadi arogan, mempunyai rasa kepentingan diri
yang berlebihan, membutuhkan pengakuan berlebih, dan mengutamakan diri
sendiri.
- Pemantauan diri
Pemantauan diri adalah kemampuan seseorang untuk menyesuaikan perilakunya dengan faktor situasional eksternal.
- Kepribadian tipe A
Kepribadian
tipe A adalah keterlibatan secara agresif dalam perjuangan
terus-menerus untuk mencapai lebih banyak dalam waktu yang lebih sedikit
dan melawan upaya-upaya yang menentang dari orang atau hal lain.
Karakteristik tipe A adalah:
- selalu bergerak, berjalan, dan makan cepat
- merasa tidak sabaran;
- berusaha keras untuk melakukan atau memikirkan dua hal pada saat yang bersamaan;
- tidak dapat menikmati waktu luang;
- terobsesi dengan angka-angka, mengukur keberhasilan dalam bentuk jumlah hal yang bisa mereka peroleh.
- Kepribadian proaktif
Kepribadian
proaktif adalah sikap yang cenderung oportunis, berinisiatif, berani
bertindak, dan tekun hingga berhasil mencapai perubahan yang berarti.
G. Hasil yang didapat
Lebih mengerti pribadi & setiap watak & kepribadian setiap insan yang berbeda - beda dan cara menyikapinya.
H. Kesimpulan
Kesimpulan Setiap seseorang pasti memiliki Kepribadian masing-masing.
I. Referensi
No comments:
Post a Comment